Jumat, 15 Mei 2020

Sahabat.

"Mungkin sahabat diberikan Tuhan, hanya untuk menopang disaat aku mulai meragukan kekuatan diri sendiri"

Jujur sampai sekarang masih belum terlalu mengerti bagaimana seharusnya menempatkan sahabat dan fungsinya seperti apa. Rasanya sesekali masih salah menempatkan diri, atau memberi ekspektasi. Well, kadang jadi takut melakukan kesalahan karena memberi ekspektasi yang tanpa sadar tidak seharusnya, terus akhirnya jadi takut untuk menarik orang tersebut ke diri sendiri dan tidak membawa ke arah yang benar, terus akhirnya malah jadi menarik diri untuk tidak bersahabat. Rasanya masih tidak mengerti sahabat tuh apa, kadang juga memikirkan kapan bisa berdewasa ya, dan lain-lain. Hari ini, masih belajar lagi mengenai sahabat, lewat hal yang gak terduga.

Tapi bersyukur kalau hari ini Tuhan mengingatkan bahwa sahabat itu ada bukan untuk menjadi "Doraemon" buatku, yang bisa memenuhi A-Z. Sahabat diberikan Tuhan, hanya untuk menjadi pengingat bahwa Tuhan itu ada. Itu aja. Mungkin aku yang gak sembuh-sembuh dari jebakan hidup, merasa bahwa kalau orang tidak dijaga nanti akan menghilang, sehingga aku gak pas menempatkan diri sampai sekarang. Sahabat menjadi cahaya, disaat aku gak bisa melihat cahaya dari diri sendiri. Sahabat menjadi seorang yang diam di tempat. Tapi gak terlalu jauh dari aku. Sahabat menjadi air, api, petir, anything needed for me, wkwk. 

Banyak yang harus aku belajar tentang bersahabat. Bukan tentang menuntut, tetapi mengerti. 
.
... dan aku bersyukur Tuhan mengajarkan aku tentang hal yang esensial dalam hidup ini, yaitu bersahabat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar